Saturday, May 7, 2016

Struktur Sistem Operasi Closed Source : Manajemen Memori

   Close source adalah software yang source codenya tidak dibuka untuk umum. Sang pemilik code yang close source bisa membagi source codenya melalui lisensi, entah dengan gratis maupun membayar. Meskipun gratis, lisensi tertentu bisa membuat sebuah software tidak sepenuhnya open source. Misalnya jika di lisensi tersebut ada larangan untuk memodifikasi code, maka software ini tidak open source.

             Keungulannya close source kita bisa mengetahui kode-kode pembuatan program itu. Kalau udah tau kode/struktur program tersebut, maka kita bisa mengedit program itu sesuai keinginan kita. Bisa jadi, program yang berbayar menjadi gratis karena kita edit. Itu kalau si pemilik program mau memberikan kode-kode tersebut secara gratis.
Menejemen memori di bagi menjadi 2 yaitu :
a.  Menejemen memori statis
Dengan pemartisian statis, jumlah, lokasi dan ukuran proses dimemori tidak beragam sepanjang waktu secara tetap.
b.   Menejemen memori dinamis
Dengan pemartisian dinamis, jumlah, lokasi dan ukuran proses memori dapat beragam sepanjang waktu secara dinamis.
a.      Manajemen memori berdasar alokasi memori:
1.   Alokasi memori secara berturutanAlokasi memori secara berturutan adalah tiap proses menempati satu blok tunggal memori yang berturutan

Keunggulan :
·         Sederhana
·         Tak terbentuk lubang lubang memori bersebaran
·         Proses dapat dieksekusi lebih cepat
Kelemahan:
·         Dapat memboroskan memori
·       Tidak dapat memuatkan proses jika tidak ada satu blok memori yang mencukupi
2.   Alokasi memori tak berurutanProgram dibagi menjadi beberapa blok atau segmen. Blokblok program ditempatkan di memori dalam potonganpotongan tanpa perlu saling berdekatan. Teknik ini biasa digunakan pada system memori maya sebagai alokasi pagepage dilakukan secara global.

Keunggulan:
·    Sistem dapat memanfaatkan memori utama secara lebih efisien
·  Sistem operasi masih mampu memuatkan proses bila jumlah total lubang-lubang  memori cukup untuk memuat proses yang akan dieksekusi
Kelemahan:
·      Pengendalian yang rumit
·  Kemungkinan terjadi banyak lubang memori yang tak terpakai bersebaran
b.      Manajemen Memori Berdasarkan Keberadaan
1.  Manajemen memori dengan swappingManajemen memori dengan pemindahan citra proses antara memori utama dengan disk selama eksekusi.
2.  Manajemen memori tanpa swappingManajemen memori tanpa pemindahan citra proses antara memori utama dengan disk selama eksekusi

3.  Manajemen memori tanpa swapping
Terdiri dari :
a)  MonoprogrammingMonoprogramming sederhana tanpa swapping merupakan manajemen memori sederhana. Sistem computer hanya mengijinkan satu program pemakai berjalan pada satu waktu. Semua sumber daya sepenuhnya dikuasai proses yang sedang berjalan.
Ciri-ciri:
·     Hanya satu proses pada satu saat
·     Hanya satu proses menggunakan semua memori
·    Pemakai memuatkan program ke seluruh memori dari disk/tape
·      Program mengambil alih kendali seluruh mesin
·   Karena hanya terdapat satu proses dan menguasai seluruh sistem maka alokasi memori dilakukan secara berurutan
1.  Embedded system
Teknik monoprogramming masih dipakai untuk sistem kecil yaitu system tempelan (Embedded sitem) yang terdapat pada system lain. Sistem tempelan menggunakan mikroprosessor kecil. Sistem ini biasanya mengendalikn suatu alat sehingga bersifat intelejen(intelejentdevice) dalam menyediakan satu fungsi spesifik.
2.  Proteksi pada monoprogramming sederhanaPada monoprogramming pemakai memiliki kendali penuh terhadapmemori utama.Memori terbagi menjadi 3 bagian , yaitu

·         Bagian rutin system operasi
·         Bagian program pemakai
·         Bagian yang tidak digunakan
Masalah proteksi di monoprogramming adalah cara untuk melindungi rutin system operasi dari penghancuran program pemakai. Program
pemakai dapat tersesat sehingga memanipulasi atau menempati ruang memori rutin system operasi. Aktivitas ini dapat merusak system operasi. Proteksi diimplementasikan dengan menggunakan satu register batas di processor. Setiap kali program pemakai mengacu alamat memori dibandingkan dengan register batas untuk memastikan proses tidak pemakai tidak merusak system operasi, yaitu tidak melewati nilai register batas.
Register batas berisi alamat memori tertinggi yang dipakai system operasi.Jika program pemakai mencoba memasuki system operasi, instruksi diintersepsi dan job diakhiri dan diberi pesan kesalahan.
b)     Multiprogramming dengan pemartisian statis
1.      Alasan penggunaan multiprogramming:
·      Mempermudah programmer
·    Agar dapat memberikan layanan interaktif ke beberpapa orang secara simultan
·      Efisiensi penggunaan sumber daya
·     Eksekusi lebih mudah jika proses besar dipecah menjadi beberapa proses kecil
·       Dapat mengerjakan sejumlah job secara simultan
2.      Strategi penempatan program ke paritisi
a. Strategi penempatan pada pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran sama.Penempatan proses ke memori dilakukan secara mudah karena dapat dipilih sembarang partisi yang kosong.
b. Strategi penempatan pada pemartisian menjadi partisi-partisi berukuran berbeda.
3.      Relokasi
Adalah masalah penempatan proses sesuai alamat fisik sehubungan alamat partisi memori dimana proses ditempatkan. Proses dapat ditempatkan pada  partisi-partisi berbeda menurut keadaan sistem saat itu. Pengalamatan  fisik secara absolut untuk proses tidak dapat dilakukan.
4.      Proteksi pada Multiprogramming
Masalah proteksi pada banyak partisi dengan banyak proses di satu system secara bersamaan dikhawatirkan proses menggunakan atau modifikas idaerah yang dikuasai proses lain.Pada komputer IBM 360 membagi memori menjadi blok-blok,tiap blok ditambah 4 bit kode proteksi. Proses juga mempunyai PSW (programstatus Word) yang antar lain berisi status proteksi. Status proteksi berisi 4bit yang merupakan kunci dalam pengasesan memori.
Proses hanya diijinkan mengakses blok blok memori yang berkode proteksi sama dengan kode proteksi yang dimiliki PSW proses.Solusi lain adalah dengan base register dan limit register. Base register diisi alamat awal partisi dan limit register diisi panjang partisi. Setiap alamat yang dihasilkan secara otomatis ditambah dengan nilai base register.Instruksi yang mengacu pada alamat yang melebihi limit register akan menimbulkan trap yang memberi tahu system operasi bahwa telah terjadi pelanggaran akses memori.
5.      Fragmentasi pada pemartisian statis
        • Fragmentasi internal, yaitu proses tidak mengisi penuh partisi yangtelah ditetapkan untuk proses                        
        • Fragmentasi eksternal, partisi dapat tidak digunakan karena ukuranpartisi lebih kecil dibandingkan ukuran proses yang menunggu diantrian, sehingga tidak digunakan.

0 comments: