Tuesday, April 26, 2016

Klasifikasi huruf font pada tipografi : karakteristik fisik huruf

Setiap individu huruf, angka, dan tanda baca dalam tipografi disebut sebagai character. Seluruh character secara optis rata dengan baseline. Tinggi dari badan huruf kecil secara optis rata dengan x-height. Setiap character apakah huruf besar atau kecil memiliki batang (stem) yang pada bagian ujung-ujungnya dapat ditemukan beberapa garis akhir sebagai penutup yang disebut terminal. Pada dasarnya setiap huruf terdiri dari kombinasi berbagai guratan garis (strokes) yang terbagi menjadi dua, yaitu guratan garis dasar (basic stroke) dan guratan garis sekunder (secondary stroke).

Index : 
  • Karakteristik fisik huruf
  • Pedoman penggunaan huruf
  • Pemilihan huruf
  • Prinsip perancangan tipografi


Karakteristik fisik huruf

Apabila ditinjau dari sudut geometri, maka garis dasar yang mendominasi struktur huruf dalam alfabet dapat dibagi menjadi 4 kelompok besar dan 3 ruang, yaitu:




Karakteristik huruf berdasar gaya
Teks italic akan menarik mata karena kontras dengan teks normal. Teks italic yang terlalu panjang akan sulit dibaca. Teks italic digunakan untuk menandakan kata asing.


Teks tebal juga mengundang perhatian karena kontras dengan huruf normal. Biasa dipakai pada judul atau sub judul. Penggunaan yang terlalu banyak akan mengaburkan fokus pada makna.


Garis bawah menandakan adanya sesuatu yang penting.


Cara membedakan teks dapat menggunakan warna, meskipun tidak sekuat bold. penggunaan teks warna harus memperhatikan ilmu tentang warna.


Huruf kapital dapat diartikan sebagai perintah atau amarah. Jika


(Saya serius! Ini tulisannya Huruf Objek!) Huruf yang dibentuk dari objek-objek, seperti donat, lingkaran, spiral, ular, segitiga, halilintar, pedang dan sebagainya yang membentuk huruf secara benar.


Klasifikasi berdasarkan timeline sejarahnya dan fungsinya, rupa huruf (Yang ini tidak ada contohnya karena sangat banyak)
  1. Blackletter / Old English / Textura, 
    Berdasarkan tulisan tangan (script) yang populer pada abad pertengahan (sekitar abad 17) di Jerman (gaya gothic) dan Irlandia (gaya Celtic).
  2. Humanis / Venetian, 
    Berdasarkan tulisan tangan (script) gaya romawi di Italia. Disebut humanis karena goresannya seperti tulisan tangan manusia.
  3. Old Style, 
    Rupa huruf serif yang sudah berupa metal type, gaya ini sempat mendominasi industri percetakan selama 200 tahun.
  4. Transional, 
    Rupa huruf serif, muncul pertama kali sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean, diberi nama Roman du Roi atau "rupa huruf raja", karena dibuat atas perintah Raja Louis XIV.
  5. Modern / Didone, 
    Rupa huruf serif, muncul sekitar akhir abad 17, menjelang jaman Modern.
  6. Slab serif / Egytian 
    Rupa huruf serif, muncul sekitar abad 19, kadang disebut Egytian karena bentuknya yang mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir kuno
  7. Sans-serif
    Rupa huruf tanpa kait, terbagi menjadi 2, yaitu;
    1. Grotesque Sans-serif, muncul sebelum abad 20.
    2. Geometris Sans-serif, bentuk rupa hurufnya berdasarkan bentuk-bentuk geometris, seperti lingkaran segi empat dan segitiga.
  8. Humanis Sans-serif,
    Bentuk rupa hurufnya seperti tulisan tangan manusia.
  9. Display / dekoratif, 
    Muncul sekitar abad 19, untuk menjawab kebutuhan di dunia periklanan. Cirinya adalah ukuranya yang besar.
  10. Script dan cursive,
    Bentuknya menyerupai handwriting - tulisan tangan manusia. Script, hurufnya kecil-kecil dan saling menyambung, sedangkan Cursive tidak.

0 comments: